Aku sedang terbelenggu dalam sebuah cerita kesakitan hati
Lagi dan lagi
Dahulu aku masih merasa biasa dan tak apa melihat segala kenyataan tak sesuai harapan
Tapi kali ini aku benar-benar melihat lubang besar di hatiku
Pikiran ini merusak jiwaku
Cerita ini mulai memakan ragaku
Sampai cerita tak kunjung selesai aku masih terikat dalam sebuah tarian yang membuatku semakin bingung
Ini mungkin jalan Tuhan memberi tanda peringatan
Tapi aku masih tidak bisa terima jika peringatan itu terlalu dini aku rasakan
Waktu yang tepat entah waktuu yang tak tahu posisiku
Segala asa yang membuatku terjebak dalam lingkaran
Aku saat ini terlalu lemah untuk kau dustai
Aku saat ini terlalu payah untuk kau lukai
Aku baru saja mendengar kenyataan ketika aku terbangun dari mimpi indah
Aku fikir itu akan baik-baik saja tetapi kenyataannya aku menahan
Nadiku mulai melemah, tenaga entah kemana
Aku ingin menghilang, melepas, menghempas dan terbang
Kadangkala aku masih tersenyum tertawa ria dengan hati yang luka ini
Kadangkala aku bernyanyi menari kemudian melompat ke jurang yang amat dalam
Aku pikir aku tak sesakit ini karena ini telah menjadi biasa untukku
Tapi ternyata alamiku tak berdaya
Aku melumpuh menuduh pada waktu yang tak terkutuk
Berat mimpi berat bangkit
Aku meradang, menerang, mengelah pada bulan yang selalu mengejek remeh
Aku hanyalah para pengemosi dunia
Aku hanyalah para pengembala kata dengan luka
Aku hanyalah angin yang bertiup kemudian hilang
Ceritaku tak selesai
Karena aku masih saja melihatmu
Ceritaku masih belum usai
Karena nyatanya hatiku masih kaku dengan lantang menatapmu
Aku masih sakit melihat sebuah realita yang tiba-tiba membeku tepat dihadapanku
Dimana jalan menuju cahaya? Dimana jalan menuju lara? Dimana jalan menuju senja?
Aku ingin sendiri, tidak ada malam ataupun siang, tidak ada bulan ataupun matahari, tidak ada luka ataupun cinta,
yang ada hanya cerita nyata yang terbalik menjadi sebuah mimpi
kemudian aku terbangun dari mimpi itu
dan semua menjadi baik-baik saja....
Ditulis oleh seorang pemudi yang harus dewasa sebelum waktunya, penuh semangat untuk berbagi cerita
Minggu, 23 Oktober 2016
Jumat, 21 Oktober 2016
Aku Terlalu Berantakan
Kadang aku merasa tak pantas tapi kadang pula ini adalah waktu dan kesempatan
Tuhan yang Adil telah memperlihatkanku sesuatu yang ingin ku lihat
Dengan segala tanya kemudian aku bertanya untuk apa semua itu
Aku sendiri pun tak yakin dengan segala hawa nafsu ini
Selalu berputar pada tanda tanya disetiap pertanyaanku
Apakah ini nyata atau nafsu saja?
Terkadang pula aku merasa bukan saatnya aku berpusing pada tanda tanya itu
Tetapi untuk apa Tuhan memperlihatkan padaku sekarang
Jika kau mendengar harusnya kau paham bagaimana cerita yang ku inginkan
Tetapi nampaknya kita tak searah pada tujuan yang sama
Kuurungkan niat ku untuk berani melangkah
Akan ku cukupkan sampai disini dan aku akan meminum obat lupa ingatan
Aku akan lupa dengan segala cerita omong kosong yang selalu berujung pada tanda tanya
Lelah saja tak cukup menggambarkan bagaimana dunia dan waktu di bumi membunuhku pelan-pelan
Kan ku pelan kan suara keluhku pada dunia yang ingin tahu
Rahasia pada perasaan sebelah tangan tak akan berbaik di akhir cerita
Lalu aku kembali lagi pada tanda tanya
Apakah mungkin waktu memjawab setiap permintaan ku saat ini
Salah satunya permintaanku untuk melihatmu sekali lagi disuatu hari nanti
Meski ku tak tau kapan itu
Tapi aku bisa menyakinkan diriku bahwa aku takkan lupa dengan segala cerita ini jika kita bertemu kelak
Aku tertalu menyeramkan untukmu bahwa juga untukku sendiri
Kau tak takut sedangkan aku sudah terbirit-birit dengan ketakutakanku pada diriku sendiri
Waktu itu kau harusnya segera lari dan menunjukkan segala ketakutanmu padaku
Namun kau malah berbalik arah dan menamparkan senyum yang tak bisa kulupa hingga sakitku kembali dan terus kembali
Aku menghujatmu ya sampai pada saat bahwa kau memang begitu
Mungkin kau jujur tapi sulit rasanya aku menerima keejujuran yang begitu
Mimpi buruk dan mimpi indahku mulai tak menentu
Ketika kau kembali dan kemudian pergi seperti tak mau mengenal
Cukup sekian
Aku sudah muak dengan mulut yang bedebah ini
Kau boleh pergi saat ini
Tapi keyakinanku untuk kau kembali dengan luka dan senyum yang sama masih utuh
Walaupun kadang waktu selalu membohongiku dan meluapkan tawa lepas diatas penantianku
Semoga kau bahagia dengan masa lalumu tidak dengan ceritaku
Kau boleh menganggapku asing, karena memang begitu. Sudah cukup lama bahkan hampir 2 tahun
Aku ingin menulis namamu disini agar saat kau membaca kau kembali ingat dengan luka yang pernah kau tinggalkan
Tapi bahasa dan emosi terlalu berat untuk dapat dicerna
Aku terlalu berantakan untuk kau mengerti
Tuhan yang Adil telah memperlihatkanku sesuatu yang ingin ku lihat
Dengan segala tanya kemudian aku bertanya untuk apa semua itu
Aku sendiri pun tak yakin dengan segala hawa nafsu ini
Selalu berputar pada tanda tanya disetiap pertanyaanku
Apakah ini nyata atau nafsu saja?
Terkadang pula aku merasa bukan saatnya aku berpusing pada tanda tanya itu
Tetapi untuk apa Tuhan memperlihatkan padaku sekarang
Jika kau mendengar harusnya kau paham bagaimana cerita yang ku inginkan
Tetapi nampaknya kita tak searah pada tujuan yang sama
Kuurungkan niat ku untuk berani melangkah
Akan ku cukupkan sampai disini dan aku akan meminum obat lupa ingatan
Aku akan lupa dengan segala cerita omong kosong yang selalu berujung pada tanda tanya
Lelah saja tak cukup menggambarkan bagaimana dunia dan waktu di bumi membunuhku pelan-pelan
Kan ku pelan kan suara keluhku pada dunia yang ingin tahu
Rahasia pada perasaan sebelah tangan tak akan berbaik di akhir cerita
Lalu aku kembali lagi pada tanda tanya
Apakah mungkin waktu memjawab setiap permintaan ku saat ini
Salah satunya permintaanku untuk melihatmu sekali lagi disuatu hari nanti
Meski ku tak tau kapan itu
Tapi aku bisa menyakinkan diriku bahwa aku takkan lupa dengan segala cerita ini jika kita bertemu kelak
Aku tertalu menyeramkan untukmu bahwa juga untukku sendiri
Kau tak takut sedangkan aku sudah terbirit-birit dengan ketakutakanku pada diriku sendiri
Waktu itu kau harusnya segera lari dan menunjukkan segala ketakutanmu padaku
Namun kau malah berbalik arah dan menamparkan senyum yang tak bisa kulupa hingga sakitku kembali dan terus kembali
Aku menghujatmu ya sampai pada saat bahwa kau memang begitu
Mungkin kau jujur tapi sulit rasanya aku menerima keejujuran yang begitu
Mimpi buruk dan mimpi indahku mulai tak menentu
Ketika kau kembali dan kemudian pergi seperti tak mau mengenal
Cukup sekian
Aku sudah muak dengan mulut yang bedebah ini
Kau boleh pergi saat ini
Tapi keyakinanku untuk kau kembali dengan luka dan senyum yang sama masih utuh
Walaupun kadang waktu selalu membohongiku dan meluapkan tawa lepas diatas penantianku
Semoga kau bahagia dengan masa lalumu tidak dengan ceritaku
Kau boleh menganggapku asing, karena memang begitu. Sudah cukup lama bahkan hampir 2 tahun
Aku ingin menulis namamu disini agar saat kau membaca kau kembali ingat dengan luka yang pernah kau tinggalkan
Tapi bahasa dan emosi terlalu berat untuk dapat dicerna
Aku terlalu berantakan untuk kau mengerti
LUKA KU TAK MATI
Aku mulai lemah,.....
Aku kembali ingat dengan jatuh yang meninggalkan luka di lututku
Hampir-hampir aku mengatakan umpatan kepada mimpi buruk yang menyandungku
Kadangkala waktu terlalu jahat untuk ku yang pelan ini
Aku tak bisa mengingat kembali keindahan di setiap kekuranganmu
Aku kembali disaat aku sakit ketika lintasan mata mengarahku
Gelap malam dan lampu redup mungkin kan jadi temanku malam ini
Harap cemas yang datang dan hilang tak berwuujud
Lari sajalah sebelum benang merah berhamburan dunia kan menjadi tau
Aku kembali dengan luka lama itu
Padahal sibuk yang baik telah membawaku pada lupa
Bukan ingatan yang bersalah
Tetapi lupaku ternyata tak sekuat keharusanku melupakan mu
Aku kembali dari terang yang silau
Mampuku yang cetek dan nafsukku terhadapmu
Suatu hari nanti aku akan kembali dengan luka yang sama
Menagih luka yang kau janjikan lagi
Seperti orang bodoh yang selalu kembali dan kembali untuk meluka
Tapi memang tak bisa ku tolak luka yang nikmat ini
Jangan bosan memberiku luka pada tempat dan luka yang sama
Kau tau kan jika api akan mati jika dilawan dengan api
begitu pula dendam ini
Luka ku kan mati jika ditambah dengan luka dan luka lagi
Sayangnya hidupku telah terbiasa dengan luka yang digores
Terlebih kamu menambahkan belaian lagi setelah luka
Aku kembali ingat dengan jatuh yang meninggalkan luka di lututku
Hampir-hampir aku mengatakan umpatan kepada mimpi buruk yang menyandungku
Kadangkala waktu terlalu jahat untuk ku yang pelan ini
Aku tak bisa mengingat kembali keindahan di setiap kekuranganmu
Aku kembali disaat aku sakit ketika lintasan mata mengarahku
Gelap malam dan lampu redup mungkin kan jadi temanku malam ini
Harap cemas yang datang dan hilang tak berwuujud
Lari sajalah sebelum benang merah berhamburan dunia kan menjadi tau
Aku kembali dengan luka lama itu
Padahal sibuk yang baik telah membawaku pada lupa
Bukan ingatan yang bersalah
Tetapi lupaku ternyata tak sekuat keharusanku melupakan mu
Aku kembali dari terang yang silau
Mampuku yang cetek dan nafsukku terhadapmu
Suatu hari nanti aku akan kembali dengan luka yang sama
Menagih luka yang kau janjikan lagi
Seperti orang bodoh yang selalu kembali dan kembali untuk meluka
Tapi memang tak bisa ku tolak luka yang nikmat ini
Jangan bosan memberiku luka pada tempat dan luka yang sama
Kau tau kan jika api akan mati jika dilawan dengan api
begitu pula dendam ini
Luka ku kan mati jika ditambah dengan luka dan luka lagi
Sayangnya hidupku telah terbiasa dengan luka yang digores
Terlebih kamu menambahkan belaian lagi setelah luka
Senin, 17 Oktober 2016
QUOTES MOOD
Aku berharap kata yang selalu terucap selagi kau ingin tertidur
Layaknya aku yang telah mengubah mantra untuk pergi kealam mimpi
Berharaplah aku datang dan bercerita di mimpimu
Dan aku akan berharap kau datang dan bercerita di mimpiku
Meski saling merusak tapi kita saling menyukai mimpi yang ada antara aku dan kamu
~bunga lili yang mekar menjadi mawar~
Jika langkah sulit berhenti menuju jurang yang dalam
Maka hati teruslah menyemangati dan pura-pura tidak bisa menerka akhirnya
Kaki terus melangkah hingga tubuh nyaris terperangkap dalam maut
Karena menggunakan kata nyaris jadi cerita menjadi lebih syahdu
Karena drama menjadi komoditas utama
Sebuah penghayatan kecil yang membesar ketika sedikit di tekan
~berteriak lantang, ombak datang, angin menentang, hilang~
Kali ini mimpi saja tak bisa menjadi penting untuk hidup
Berkasar-kasar pada lantai dan tanah yang terinjak
Rasa ingin tahu membuat serigala terperangkap dalam sarang laba-laba
Batu yang kuat berdurhaka kepada tanah yang mengandungnya
Kecewa saja bukan kosakata yang pas untuk alur yang begini
Dalam, memendam, Merayap. Menerkam.
Kadang santapan lupa jika dia bukan predator
Sampai bumi terbalik dia tetap percaya pada santapan tak mungkin mati karena gigi
~sebuah kepercayaan kebinatangan yang indah untuk menjadi filosofi1~
Betapa sajak dan tulisan telah meluapkan emosi diri yang menghantui jiwa dan keluar bagain muntahan menjijikkan dan segala luka menjadi kering keronta dan hilang
Layaknya aku yang telah mengubah mantra untuk pergi kealam mimpi
Berharaplah aku datang dan bercerita di mimpimu
Dan aku akan berharap kau datang dan bercerita di mimpiku
Meski saling merusak tapi kita saling menyukai mimpi yang ada antara aku dan kamu
~bunga lili yang mekar menjadi mawar~
Jika langkah sulit berhenti menuju jurang yang dalam
Maka hati teruslah menyemangati dan pura-pura tidak bisa menerka akhirnya
Kaki terus melangkah hingga tubuh nyaris terperangkap dalam maut
Karena menggunakan kata nyaris jadi cerita menjadi lebih syahdu
Karena drama menjadi komoditas utama
Sebuah penghayatan kecil yang membesar ketika sedikit di tekan
~berteriak lantang, ombak datang, angin menentang, hilang~
Kali ini mimpi saja tak bisa menjadi penting untuk hidup
Berkasar-kasar pada lantai dan tanah yang terinjak
Rasa ingin tahu membuat serigala terperangkap dalam sarang laba-laba
Batu yang kuat berdurhaka kepada tanah yang mengandungnya
Kecewa saja bukan kosakata yang pas untuk alur yang begini
Dalam, memendam, Merayap. Menerkam.
Kadang santapan lupa jika dia bukan predator
Sampai bumi terbalik dia tetap percaya pada santapan tak mungkin mati karena gigi
~sebuah kepercayaan kebinatangan yang indah untuk menjadi filosofi1~
Betapa sajak dan tulisan telah meluapkan emosi diri yang menghantui jiwa dan keluar bagain muntahan menjijikkan dan segala luka menjadi kering keronta dan hilang
Aku Meradang
Melepas angin yang pernah datang untuk memberiku udara
Berbicara pada daun yang melambai seakan ingin berlari
Dan aku mengejar bintang yang entah kemana ia akan hilang
Tersisa aku dengan banyak tak indah lagi berbentuk
Mimpi atau bukan tapi terasa sakit jika dicubit
Sekejap membuka mata dan tau kebenaran sejahat apa langit mengejek
Kau terus bertanya kenapa aku selalu marah ketika kau mulai mendekat atau menjauh
Sampai aku sadari ternyata aku bukan mencintaimu tapi mencintai cerita ini
Masih tak peduli dan hinggapanmu semakin menjadi-jadi
Aku bermimpi hingga tertawa karena melihatmu
Tak masuk akal tapi bagiku itu anugerah
Kau boleh mencelaku sedalam apapun kau ingin mengumpat
Aku sudah terlanjur sakit habiskan saja aku sampai mati
Lagipula bintang yang sedari dulu ku kejar telah hilang dibalik tawa jerit yang menggaung
Kadang lelah kadang suntuk terus berulang dan diulang lagi
Cahaya beriak binatang berteriak anjing berisak
Bukan kau tapi aku yang bodoh dalam sandiwara ini
Skenario busuk peran bangsat percakapan yang bisu
Lalu menyatu mencari sejarah tak enak untuk diperdengarkan
Balas air mata dengan sebuah umpatan tak terhindar
Dunia menjadi jahat dengan segala mata bertatap sinis
Ini masih tentang sebuah mimpi cinta yang dibalas dengan ludah
Kau menengok kearah yang tepat kemudian berpaling dengan mata yang tak terlupakan
Gerakan berbalik yang sungguh membuat sakit ada didalam sini
Setiap tidur doaku berubah mantra mimpiku tak sengaja terselip pikiran kotorku tentangmu
Betapa tidak tenang aku hanya untuk tidur saja aku selalu berharap ada kakimu datang
Orang asing, begitulah sebutan yang tepat untuk aku yang tak kunjung pergi dari hambatanmu
Seorang yang selama ini ingin dilihat namun tak sematapun melirik
Bukan aku yang terlupakan bukan pula dunia ini yang terlalu kejam
Cerita yang membuatku begini, hingga nafsu selalu ingin mengumpat dengan elegan seperti ini
18 Oktober 2016 ~sebuah lencana hilang karena harapan tak segera menjadi nyata~
Berbicara pada daun yang melambai seakan ingin berlari
Dan aku mengejar bintang yang entah kemana ia akan hilang
Tersisa aku dengan banyak tak indah lagi berbentuk
Mimpi atau bukan tapi terasa sakit jika dicubit
Sekejap membuka mata dan tau kebenaran sejahat apa langit mengejek
Kau terus bertanya kenapa aku selalu marah ketika kau mulai mendekat atau menjauh
Sampai aku sadari ternyata aku bukan mencintaimu tapi mencintai cerita ini
Masih tak peduli dan hinggapanmu semakin menjadi-jadi
Aku bermimpi hingga tertawa karena melihatmu
Tak masuk akal tapi bagiku itu anugerah
Kau boleh mencelaku sedalam apapun kau ingin mengumpat
Aku sudah terlanjur sakit habiskan saja aku sampai mati
Lagipula bintang yang sedari dulu ku kejar telah hilang dibalik tawa jerit yang menggaung
Kadang lelah kadang suntuk terus berulang dan diulang lagi
Cahaya beriak binatang berteriak anjing berisak
Bukan kau tapi aku yang bodoh dalam sandiwara ini
Skenario busuk peran bangsat percakapan yang bisu
Lalu menyatu mencari sejarah tak enak untuk diperdengarkan
Balas air mata dengan sebuah umpatan tak terhindar
Dunia menjadi jahat dengan segala mata bertatap sinis
Ini masih tentang sebuah mimpi cinta yang dibalas dengan ludah
Kau menengok kearah yang tepat kemudian berpaling dengan mata yang tak terlupakan
Gerakan berbalik yang sungguh membuat sakit ada didalam sini
Setiap tidur doaku berubah mantra mimpiku tak sengaja terselip pikiran kotorku tentangmu
Betapa tidak tenang aku hanya untuk tidur saja aku selalu berharap ada kakimu datang
Orang asing, begitulah sebutan yang tepat untuk aku yang tak kunjung pergi dari hambatanmu
Seorang yang selama ini ingin dilihat namun tak sematapun melirik
Bukan aku yang terlupakan bukan pula dunia ini yang terlalu kejam
Cerita yang membuatku begini, hingga nafsu selalu ingin mengumpat dengan elegan seperti ini
18 Oktober 2016 ~sebuah lencana hilang karena harapan tak segera menjadi nyata~
Senin, 23 Mei 2016
TAK ADA NEW YORK HARI INI
Mungkin begini mengapa semua orang tua bersyukur menjadi
tua. Meskipun sebelumnya mereka selalu takut untuk menghadapi tua. Nyatanya
mereka tak punya alasan yang kuat untuk tidak mengakuinya.
Semua rasa akhir-akhir ini mengubah sebagian nyali untuk
hidup di keadaan liar ini. sebagian besar telah terasa remuk tetapi bagian yang
lebih besar lagi ada rasa bahagia. Merasa menang dengan diri sendiri.
Awalnya tidak terasa bahwa telah melangkah sejauh ini. dunia
nampaknya terlalu cepat untuk selalu terus diikuti. Semua orang menyalahkannya
akan perubahan-peruhana yang tidak mereka siapkan. Manusia lampau tidak bisa
menerima bagaimana dunia ini terus maju tanpa melihat kanan-kirinya, tapi
mungkin manusia yang akhir-akhir akan lebih menyukai percepatan ini dan akan
semakin menambah kecepatan perubahan dunia.
Aku yang mana? Ya, aku manusia lampau. Sulit bagiku selalu
membuntutin kerasnya zaman yang malah semakin membuatku takut. Aku manusia
lampau yang entah harus bagaimana bicara dengan anak searang. Semua terasa aneh
untuk mengucapkan bahasa yang sama dengan pengerttian yang berbeda. kalau
memang tidak ada New York hari ini mengapa semua orang terus mempertanyakan
kedatangannya?
Kali ini aku merasakan kemenangan. merasa menjadi 2 orang
dalam satu badan, merasa ada 2 sifat yang berkumpul di 1 badan dan akhir-akhir
mereka sering meronta. Tapi aku yang menulis ini merasa menang dengan
bertempuran itu. imbasnya sekarang adalahnya 1 orang dalam badanku merasa
sungguh ingin lari dari badan ini, dia sering membuatku merasa tidak kuat untuk
melakukan kemauanku. Apakah dia iri karena selama ini aku hanya bekerja sendiri
tanpa menghiraukan keinginan dia yang sebenarnya. Apakah aku sekejam itu?
sedetik 2 detik hujan turun lalu berhenti, angin tiba-tiba menyayat, awan
meradang, semua mulai protes. Aku yang satu ini terlalu jahat untuk diriku yang
lain.
Mengapa semua selalu ingin berlari
Ujung daun yang selalu ingin menggugurkan diri
Bagaimana dunia menjadi ingin bicara
Tak ada yang mendengarpun ia murka
Aku jauh, menutup muka untuk terus hidup
Baru kali ini sapaannya terlalu dingin
Bagaimana aku menjadi orang yang ingin kamu terima
Sementara kau sendiri tidak bisa menyadarinya
Mungkin lelah, yaa kata itu menyedihkan
Begini rasanya menjadi tidak indah lagi
Mudah memaki mudah resah
Dan senja datang, meski mentari baru saja terbit
Begitu sulitnya menjadi tidak muda lagi
Mengakui dan melakukan hal diluar logis
Sangat rumit untuk ditterjemahkan
Bagaimana menttari pagi teerlalu jahat untuk aku sapa,
Kemarin segala asa datang. Dia bercerita, dia meresah. Tanpa
ada yang menyadari awan menjadi penghalangnya. Kadangkala dia menagis meratap,
merebah, meninggalkan kata serah. Satupun semua tak mengerti. Dirinya
sendiripun tak sempat berpikir tentang hatinya. Yaa... dia selalu menyerahkan
pada kata “serah” yang kemudian menjadi resah, dan akhirnya menjadi sesal,
mengapa tidak, dunia berkata semua baik-baik saja tanpa ada kata serah.
Otakku satu. Bagaimana semua orang ingin membedah isi
kepalaku ini. tidak. Bukan mereka tapi aku. Ya aku yang ingin membedah isi
kepalaku dan membaginya kepada satu persatu orang di dunia ini. hah. Terlalu
naif. Menjadi yang indah bukanlah 1 hal bijak. Malah jurang akan kehancuran.
Karena settap yang indah ada 100 yang merasa tidak indah lalu hancur, betapa
jahatnya merekan yang indah untuk dirinya sendiri. begitupun kau, bukankah
lebih baik merasakan hal yang kebanyakan orang lain rasakan. Diantara 1000 orang
yang tidak indah dan tidak menjadi penyebab kehancuran
Yogyakarta-Surakarta, 5 Mei 2016
Ditulis di dalam kereta ketika perjalanan pulang setelah 1
bulan tidak menjenguk kedua orang tua yang hanya tinggal berdua dirumah karena
ditinggal merangtau oleh k-3 anaknya. Dan anak yang ketiga ini selalu menangis
apabila ingat dengan kakak keduanya yang tidak pernah ia lihat wajahnya
sekalipun. Anak yang ke-3 ini selalu rindu dengan kakak yang tidak pernah ia
lihat, ia hanya menyakini kakaknya dan orang-orang yang telah di surga sanalah
yang menjaganya hingga sejauh ini.
Sabtu, 30 April 2016
SMA,
Bagaimana saya bisa menjelaskan
memori-memori selama 2 tahun terseut. Yaaa.. rasanya terlalu singkat untuk masa
sekolah paling manis yaitu SMA. Konflik bantin maupun fisik rasanya semakin
kurang selama 2 tahun tersebut. Kebanyakan orang selalu mengingat-ingat
masa-masa disaat SMA. Aku pun begitu meskipun tidak sampai 3 tahun. Sebuah
atmosfer yang tidak biasa, ruang yang bisa di bilang istimewa, suatu perkawanan
yang banyak cerita, dan semua terukir hanya dengan 2 tahun.
Ingatanku masih segar dengan segala sesuatu
yang terjadi selama 2 tahun itu. waktu itu, aku sudah mulai ingin menampakkan
diri sebagai orang yang berpandangan berbeda. setiiap hari pulang sore tanpa
kegiatan yang jelas, tidur di kelas, membuat PR di kelas dan mencootek PR orang
lain, curang saat melakukan kocokan tempat duduk hingga bisa dikata orang yang
duduk disampiingku adalah tumbal bbagi para laki-laki, oleh sebab itu sangat
jarang aku duduk bersebalahan dengan laki-laki, mengantri fotokopi catatan saat
akan mau ulangan, UTS, atau UAS, menjadi agen rahasia guru BP untuk memantau
tingkah laku anak-anak sekelas, tidak pernah melakukan piiket bersih-bersih
kelas, selalu menjadi yang paling repot jika ada kerja bakti kelas, selalu ada
konflik antara 2 kubu cewek, selalu membuat sekat sendiri-sendiri, sering
bertengkar mulut di kelas, bermain UNO dengan tantangan yang sering membuat
kelas berantakan sekali, menonton film bersama di kelas, selalu membuat marah
Guru karena tidak mengerjakan PR atau nilai ulangan yang sangt-sangat jelek,
semua takut dengan mata pelajaran biologi, selalu menawar tugas dan nilai
dengan Guru, jarang main ketika weekend tetapi setiap hari selalu pulang sore
yang dihabiskan dengan mengobrol saja, setiap jam kosong ke Kantin, olahraga
setiap minggu yang kadang semua malas, khanya 2 kali menjadi petugas upacara,
kisah-kisah per-suka-an anak-anak, konflik pertemanan yang klasik, apabila ada
tugas kelompok selalu bersaing menjadi yang terbaik, yang menjadi juara 1
memang benar-benar pintar, selalu menawar dengan petugas yang menulis absesnsi
sholat wajib dan dhuha, selalu banyak sampah di laci meja, loker kelas yang isinya entah apa saja,
jarang melakukan belajar kelompok karena akhir-akhirnya hanya ngobrol tanpa
output yang memadai, selalu banyak kata orang di belakang, selalu membawa
makanan dari kantin untuk makan di kelas, menu favorit tempe+soto+es teh,
pelajaran yang paling dinant adalah fisika karen abertemu dengan ibu wali
kelas, selama 2 tahun 3 kali ganti ketua kelas dengan masa jabatan 8 bulan,
tidak pernah dianggap oleh kelas lain maupun angkatan lain buktinya sama sekali
tidak mendapat undangan buka bersama baik dari angkatan 2011 maupun 2010,
dikenal dengan kelas penjara karena ada pintu tralisnya, selalu saja ada
keisengan dengan membuat parade motor diparkiran dengan sekenanya, dalam 1
kelas yang mengikuti lomba atau olimpiade karena sibuk mengejar nilai di rapot,
selalu me-ngemper ketika pengambilan rapot oleh wali murid, dan orang tua ku
selalu datang terlambt untuk mengambil rapotku, sok-sok an sopan dan santun
didepan wali murid teman, selalu menggoda dengan menyebut nama bapaknya.
Dan masih banyak lagi cerita yang tak cukup
untuk ditulis.....
Liburan ke Bali menjadi salah satu
memori yang sangat terekam dengan jelas. Sewakttu itu aku berniat tidak ikut
karena aku merasa akan memberatkan kedua orangtuaku, namun apabila ada 1 anak
yang tidak ikut maka liburan ke Bali sekelas akan batal, dan akhirnya aku
dibantu biaya oleh teman-teman dan akhirnya aku ikut berlibur ke Bali dengan
teman-teman 1 sekelas yang hanya berjumlah 24 anak. Foto dan segala kenangan
sewaktu di Bali masih sangat aku simpan. Hal yang paling tidak mengenakkan
buatku ketika di Bali yaitu barang belanjaanku yang sangat-sangat banyak,
melebihi mereka yang memiliki uang saku lebih, itu sebenarnya bukan punya ku
semua, banyak saudaraku yang menitip
oleh-oleh sehingga aku harus belanja banyak sekali. Saat itu aku juga merasa
tidak enak dengan teman-teman, awalnya alasanku tidak ikut ke Bali karena aku tidak
mempunyai cukup uang, tapi ketika di Bali aku malah memborong banyak barang dan
sok-sok an turis. Maaf kan saya waktu itu yang membuat kalian salah paham.
Sebenarnya hal yang paling membekas di memoriku bukanlah
saat-saat di Bali, akan tetapi saat—saat berencana ke Bali, bagaimana ketua
kelas pada saat itu meyakinkanku untuk ikut ke Bali sampai-sampai ada drama aku
menangis di Kamar Mandi, bukan karena aku malu karena dibujuk untuk ikut,
tetapi karena seseorang itu membuat hatiku tidak enak pada waktu itu. tepat di
depan pintu kelas aku bernegosiasi, aku tak bissa berkata apa-apa selain
mengiyakan ajakan itu, tetapi sebenarnya sangat sulit buat saya waktu itu..
Liburan kedua yang hanya diikuti oleh
satu kelas dan gratis adalah liburan terakhir setelah ujian nasional, yaitu
liburan ke Malang, watu itu aku tidak ikut karena masih berada di Bogor untuk
melakukan seleksi Perguruan Tinggi.
Hal yang paling membuatku merasa
bersalah saat SMA hingga sekarang adalah aku meninggalkan sahabatku yang dari
awal sampai akhir selalu memberi perhatian yang lebih kepadaku. Aku malah
mencari sahabat lain yang aku pikir setara dengan ku dan nyambung dengan ku.
Dia adalah orang yang sangat baik kepadaku, aku masih ingat sekali sewaktu
masuk hari pertama setelah MOS aku dan dia janjian berangkat pagi dan duduk
bersebelahan di hari pertama sekolah di SMA. Sewaktu itu dia merasa gerogi dan
terus-menerus memperbaiki penampilannya. Dengan nada malu-malu dia bercerita
kalau dia menyukai seseorang yaitu teman satu kelas kita yang baru, di hari
pertama sekolah di memberikanku cerita yang sangat rahasia menurutku dari dia,
waktu itu aku hanya mengabaikannya saja karena aku sedikit tidak percaya
mengapa dia bisa suka dengan orang seperti itu, sebelum dia mengenalnya lebih
jauh. Perjalanan awal SMA kami sangat lah dekat, sangat bersahabat bahkan kami
main ke Solo naik bis, dia selalu mengantarkanku ke pangkalan bis, selalu
memberiku tumpangan untuk singgah dirumahnya, bahkan kedua orang tuanya pun
sangat baik dengan ku. Aku merasa bersalah hingga sekarang dengannya, karena
semua kebaikannya kepada sama sekali pernah aku balas, aku malah
menyampakkannya dengan meninggallkan dia dengan orang yang tidak cocok denganku
aku malah membiarkannya sendirian dan akhirnya dia mencari persigahan
pertemanan sendiri.
Jika ditanya kenapa aku dulu sangat
jahat kepadanya, aku juga tak tau banyak faktor yang membuatku semakin lama semakin jauh dengan
dia, ketika dia punya teman yang lain aku juga memiliki teman yang lain pula,
ketika dia ditinggal dengan temannya aku masih asik dengan temanku yang lain,
sampai akhirnya dia mencari-cari sendiri kenyamanannya tanpa aku. Sungguh
sangatlah bersalah aku, aku yang dulu awalnya tahu banyak hal tentang
rahasianya dia semakin lama aku semakin tidak tau apa-apa tentang kabarnya dia,
sampai-sampai dia mengalami segala konflik sendirian dan aku juga masih asik
dengan temanku yang lain. Hal yang paling menusuk hatiku adalah ketika dia
menulis cerpen yang merupakan tugas bahasa indonesia untuk dikumpulkan. Dia
menulis tentang persahabatan yang aku sungguh merasa sekali itu untukku, tapi
dalam cerpen ku aku malah menulis imajinasiku sendiri tanpa aku berpikir
tentang dia. Tetapi dia selalu berpikir tentang aku yang masih menjadi
sahabatnya walaupun aku sangat jahat dengan dia meninggalkan begitu saja. Dan
kemudian hari dia mengalami musibah, yaitu kecelakaan, aku bukanlah orang
pertama yang ada disampingnya saat itu tapi teman lainnya, waktu itu aku masih
bersyukur karena ada yang mengdampingi dia walaupun bukan aku. Aku masih
bersyukur mendengar kejadian itu secara cepat sehingga aku masih bisa
menyusulnya di ruang UGD dengan keadaan dia yang linglung. Waktu itu banyak
orang diruangan UGD, orang tuanya, teman-teman lainnya, ada aku di barisan
paling belakang, tetapi ternyata dia masih melihatku ddi barisan paling belakang,
dia memanggil namaku dengan keadaan yang tidak sadar, dengan keadaan yang aku
kira dia amnesia, dengan keadaan aku menangis didepannya karena merasa bersalah
aku telah melakukan hal yang sangat jahat kepada dia. Aku yang tidak kuat
melihatnya hanya bisa menangis takut ddi barisan paling belakang, air mata ku
mengalir, tetapi tidak sederas yang lain, aku tau aku salah besar kenapa aku
hanya menangis sedikit. Tapi aku masih tidak tau kenapa. Syukurlah dia
baik-baik saja, kondisi yang linglung tadi karena dia syok dengan kecekalaan
yang menimpanya, aku sangat ketakutan waktu ituu tapi untunglah keadaan dia
masih baik-baik saja.
Mungkin masalah lain yang juga menjadi
faktor kenapa aku dan dia semakin jauh karena kita meenyukai orang yang sama.
Ya aku kena karma, aku juga menyukai orang yang dulu aku remehkan kenapa dia
bisa menyukai orang itu, dan akhirnya aku juga menyukainya. Akan tetapi
ternyata dibalik itu semua kedekatan antara dia dan orang itu lebih jauh
daripada aku yang hanya sekedar sapa hai. Waktu itu aku merasa aku sangat tidak
suka entah kenapa tapi aku merasa aku selalu kalah dengan dia. Tetapi aku
sadarr bahwa pikiran itu harusnya tidak muncul di otakku, karena pada dasarnya
memang dia yang berhak duluan dan berhak dengan siapa saja. Aku tau persis dia
akhirnya mengalah untuk teman lainnya yang juga suka dengan orang itu, begitu
baiknya dia yang waktu itu ia di caci karena dianggap merebut. Aku semakin
bersalah, karena aku terlalu mendengar kata orang lain pada waktu itu tanpa
mencoba mendengarkan penjelasan dari dia. Maaf kan aku...
Sampai akhirnya awal perjalanan akhir
SMA, dia sangat optimis dengan cita-citanya dan sementara aku hanya pesimis
dengan keinginan aku. Aku pikir aku sudah tidak bisa lagi menyatuka pikiran
dengan dia. Dia punya tujuan sendiri yang sangat dia perjuangkan, sedangkan aku
hanya pasrah pada apa yang diberi oleh Tuhan, aku hanya pasrah dengan segalaa
kemampuanku yang terbatas. Dan akhirnya dia dapatkan mimpinya itu dan aku masih
dalam kepesimisanku. Semakin jauhlah aku dan dia. Dan akkhirnya sekarang kita
dalam satu kota yang hanya bertemu 2 kali selama 3 tahun aku dan dia berada di
kota yang sama dengan kenangan yang demikian. Dan kalian tau siapa yang duluan
menghubungi untuk bertemu, yaitu dia, aku tidak, 1 lagi kesalahan terbesarku
kepada nya.
Setelah pertemuan kita yang terakhir
beberapa tahun terakhir itu sebenarnya aku sangat ingin sekali mengubunginya
dan bertemu dengannya, tetapi ternyata nyaliku tidak cukup berani untuk
menemuinya dengan segala perasaan bersalahku itu, meskipun itu sudah dulu dan
sangat dulu tapi itu terlalu membekas di aku, aku yang sebagai orang jahat saja
masih merasa bersalah bagaiman dia yang aku jahati pasti rasa kecewa nya pada
ku waktu dulu masih ada. Aku tidak cukup berani mengajaknya ketempat yang biasa
dan standar aku datangi, karena dia berbeda sekarang jauh daripada aku untuk
itu aku merasa minder untuk memintanya bertemu dengan aku, dulu aku merasa aku
dan dia adalah “beauty and the beast” dan masih merasa seperti itu sampai sekarang,
aku tak cukup punya nyali untuk bertemu dengannya walau kita satu kota pun,
tapi aku juga tak akan membiarkannya terlebih dahulu menghubungi ku untuk
meminta bertemu, karena sekali lagi itu akan membuatku tambah merasa bersalah.
Kenapa aku ayang jahat seperti itu dan dia masih saja sangat baik dengan aku.
Mungkin kata-kata maaf tidak akan cukup
dengan segala apa yang aku perbuat terhadappmu waktu zaman SMA dulu, aku merasa
bersalah sungguh. Kali ini sebelum kita lebih menjauh lagi akan ku coba
perbaiki lagi, mengumpulkan nyali lagi, untuk mengajak kamu”yuk main bareng”
dan menjelaskan segala sesuatu yang aku pikir belum tuntas dari dulu..
Semoga kamu baik-baik saja dan bahagia
dengan teman-teman kamu yang sekarang, semoga cita-citamu itu benar-benar tercapai...
J
Jumat, 11 Maret 2016
WHY?
Aku masih bingung
kenapa kau menganggap aku adalah orang yang aneh. Sungguh kata-katamu itu
menggangguku dan membuatku berpikir sebenarnya apa yang aneh ddari semua
tingkah lakuku. Bisa kah kau jelaskan? Sebenarnya aku ingin menanyakan hal
tersebut kepadamu. Tapi aku benar-benar tidak berani mengucapkan apapun
kepadamu dengan rasa yang masih seperti ini.
#MARCHME
Bulan Maret. Aku selalu
teringat dimana aku benar-benar gila merasakan Jatuh Cinta
Aku tak cukup tangguh
dan bermuka tebal untuk mengatakan yang sejujurnya kepadamu. Hingga perasaan
ini terpendam begitu lama hingga sekarang. Entah apa yang aku pikirkan tentang
engkau, kenapa aku biarkan kau tumbuh dengan lebat dihatiku selama
bertahun-tahun. Aku selalu ingat kapan aku mulai menjadi gila karenamu. Aku selalu
merasa bodoh ketika aku ingat apa yang aku lakukan ketika aku masih sering
bertemu kamu dengan perasaan yang seperti ini. apa kah kau ingin mendengar
ceritaku bagaimana dulu aku selalu mengharapkanmu disetiap malam disaat ingin
aku lupakan kelelahanku. Kau mungkin bukan yang pertama pernah membuat aku
seperti itu, tapi kau pernah menjadi pengganti yang sangat baik dan hingga
sulit aku lupakan sampai sekarang.
Setiap malam, ketika
aku mendengarkan radio sama dengan apa yang kau dengarkan aku selalu merasa
malu dan bahagia. Kau mungkin tidak akan pernah merasakan apa-apa seperti yang
ku rasakan waktu itu, tapi kau benar-benar berhasil membuatku menyanyi dengan
begitu dalam ketika sebuah lagu yang sama kita dengarkan. Tak tau berapa lama
waktu itu berlangsung, dan kemudia kau tiba-tiba hilang dan membawa isu dengan
orang lain. Saat itu aku mulai berpikir untuk berhenti, tapi rasanya masih sulit.
Apakah kau masih ingat
lagu-lagu yang sering kita dengarkan diradio? Aku masih ingat dan aku masih
bergetar ketika aku mendengarkan lagu itu, hingga sekarang. Perasaanku mungkin
telah berlebihan, tapi aku sulit melupakan memori dimana aku benar-benar
menyukaimu.
Semakin bodohnya aku
adalah ketika aku melihat film yang aku rasa bersinggungan dengan ceritaku. Maafkan
aku terlalu memikirkan perasaanku hingga sekarang.
Yang kukatakan tadi kau
tiba-tiba pergi dengan orang lain, dan dia benar-benar orang yang aku kenal,
aku bisa mengucapakan selamat dan doa-doa agar kalian terus bersama. Aku sungguh
tak bisa menunjukkan perasaanku kepadamu waktu itu. aku sungguh-sungguh tak ada
apa-apanya dibandingkan orang yang kau ajak pergi. Aku sungguh terlalu tak
punya nyali untuk mengucapkan kata-kata pada waktu itu. Sementara kita berpisah
dengan kau membawa cerita dan aku hanya mendiamkan perasaanku.
Kau tau, aku
benar-benar sulit melupakanmu saat ini. aku sering mengucapkan namamu tanpa aku
sadari. Aku selalu berada di imajinasiku bahwa kau masih mengenalku. Itu sudah
lama sekali bukan? Aku akan sangat beruntung jika kau sesekali menyapaku
meskipun dengan kata yang tak bermakna.
Langganan:
Postingan (Atom)