it's about my life, what i am thinking about my real life, the meaning of my really life right now.
aku baru saja menonton film yang pasti kalian tau, interstallar, suatu karya imajinasi manusia tentang arti dan kekuatan gravitasi sebenarnya, i don't know, how are people can imagination like that.. itu adalah suatu imajinasi yang sangat rumit ditemukan menurut saya. banyak film produksi luar negeri terutama produksi amerika, inggris, dan negara barat lainnya yang dapat membuat film semacam itu. menurut ku itu sungguh luar biasa. aku sering berpikir bahwa kehidupan imajinasi manusia itu lebih luas dari kehidupan yang nyata itu sendiri. mereka bisa berpikir apapun yang ingin mereka pikirkan, dan dapat membayangkan apapun segala sesuatu yang ingin mereka lihat di imajinasinya. it's amazing..
pertanyaan terbesarku dari sekian banyak film fiksi ilmiah yang kadang-kadang dapat menggoyahkan keyakinan kita selama ini, film-film yang diproduksi oleh otak-otak orang barat. bagaimana mereka dapat berpikir sejauh itu? senakal itu dan seliar itu? kemudian bagaimana mereka dapat menuangkannya dalam bentuknovel ataupun film yang sangat luar biasa. jika dilihat kebanyakan film fiksi dari hollywood adalah film fiksi ilmiah, yang mana itu didasarkan atas teknologi, kemajuan zaman, dan teori-teori alam. itu sungguh menakjubkan bagi saya jika semua khayalan di film benar-benar menjadi nyata. bagaimana orang-orang barat dapat berpikir bahwa dunia ini memiliki berbagai dimensi waktu, manusia dapat menembus dimensi waktu, atau populasi manusia yang merupakan suatu percobaan ilmiah atau apapun itu? bagaimana mereka bisa berpikir sejauh itu? jika itu berdasarkan atas imajinasi yang kemudian di telaah apakah itu bisa menjadi nyata ataupun observasi imajinasi, kemudian mencari data-data pelengkap agar imajinasi itu dapat diterima secara ilmiah, lalu dari mana asal imajinasi itu muncul.
otak adalah bagian tubuh yang pandai mengingat-ingat sesuatu atau merekam sesuatu, secara tidak sadar sebenarnya kebanyakan imajinasi yang mereka mimpikan merupakan refleksi dari apa yang pernah mereka pikirkan ataupun apapun yang pernah mereka lihat atau mendengarnya. lalu bagaimana imajinasi itu muncul dengan begitu menakjubkannya? bagaimana orang barat dapat melakukan itu?
jika kalian bertanya-tanya mengapa film indonesia atau film negara-negara timur tidak seperti film negara-negara barat yang begitu imajinatif tetapi ilmiah. mungkin hipotesisi saya dapat menjadi bahan pertimbangan. dilingkungan negara barat, agama menjadi pilihan mereka, mereka tidak beragama atau kah mereka ingin memeluk suatu agama, itu telah menjadi hal biasa, tak sedikit orang-orang negara barat yang tidak memiliki pedoman agama ataupun percaya oleh adanya tuhan. bukan hanya sekedar tidak percaya tuhan, tetapi di dunia barat sana, orang yang tidak mengenal agam seakan-akan sudah menjadi hal yang wajar atau dengan kata lain telah membudaya hingga merasuk ke dalam dirii dan anak cucu mereka. oleh karena itu banyak orang-orang barat yang dapat berimajinasi seperti film-film fiksi ilmiah yang menakjubkan mereka. karena mereka didalam diri mereka tidak sedikitpun merasa memiliki batasan untuk hidup. mereka sama sekali tidak mengenal kuasa tuhan atau hukum-hukum langit yang membuat pengetahua mereka dan imajinasi mereka terbatas oleh keyakinan-keyakinan agama.
berbeda dengan budaya timur, terutama Indonesia, masih belum sanggup untuk memproduksi dan mengimajinasi film demikian karena apa, didalam darah daging mereka ada keyakinan Tuhan itu ada. entah itu orang yang tidak menjalankan perintah agamanya, entah sekalipun orang itu tidak percayya adanya tuhan tetapi budaya bahwa Tuhan itu ada telah mendarah daging di dalam hati masing-masing. maka dari itu secara tidak sadar imajinasi kita tidak sampai pada sejauh imainasi orang-orang barat atau terbatas pada keyakinan norma-norma agama yang telah mendarah daging di kebudayaan hidup serta rutinitas hidup kita. oleh itu sebabnya film-fiilm indonesia lebih menekankan aspek perasaan daripada cerita fiksi yang ilmiah namun liar. orang-orang timur percaya tentang adanya Tuhan dan keyakinan itu telah mendarah daging di hati kecil kita sendiri-sendiri secara tidak sadar.
is't cool