Bulan Maret. Aku selalu
teringat dimana aku benar-benar gila merasakan Jatuh Cinta
Aku tak cukup tangguh
dan bermuka tebal untuk mengatakan yang sejujurnya kepadamu. Hingga perasaan
ini terpendam begitu lama hingga sekarang. Entah apa yang aku pikirkan tentang
engkau, kenapa aku biarkan kau tumbuh dengan lebat dihatiku selama
bertahun-tahun. Aku selalu ingat kapan aku mulai menjadi gila karenamu. Aku selalu
merasa bodoh ketika aku ingat apa yang aku lakukan ketika aku masih sering
bertemu kamu dengan perasaan yang seperti ini. apa kah kau ingin mendengar
ceritaku bagaimana dulu aku selalu mengharapkanmu disetiap malam disaat ingin
aku lupakan kelelahanku. Kau mungkin bukan yang pertama pernah membuat aku
seperti itu, tapi kau pernah menjadi pengganti yang sangat baik dan hingga
sulit aku lupakan sampai sekarang.
Setiap malam, ketika
aku mendengarkan radio sama dengan apa yang kau dengarkan aku selalu merasa
malu dan bahagia. Kau mungkin tidak akan pernah merasakan apa-apa seperti yang
ku rasakan waktu itu, tapi kau benar-benar berhasil membuatku menyanyi dengan
begitu dalam ketika sebuah lagu yang sama kita dengarkan. Tak tau berapa lama
waktu itu berlangsung, dan kemudia kau tiba-tiba hilang dan membawa isu dengan
orang lain. Saat itu aku mulai berpikir untuk berhenti, tapi rasanya masih sulit.
Apakah kau masih ingat
lagu-lagu yang sering kita dengarkan diradio? Aku masih ingat dan aku masih
bergetar ketika aku mendengarkan lagu itu, hingga sekarang. Perasaanku mungkin
telah berlebihan, tapi aku sulit melupakan memori dimana aku benar-benar
menyukaimu.
Semakin bodohnya aku
adalah ketika aku melihat film yang aku rasa bersinggungan dengan ceritaku. Maafkan
aku terlalu memikirkan perasaanku hingga sekarang.
Yang kukatakan tadi kau
tiba-tiba pergi dengan orang lain, dan dia benar-benar orang yang aku kenal,
aku bisa mengucapakan selamat dan doa-doa agar kalian terus bersama. Aku sungguh
tak bisa menunjukkan perasaanku kepadamu waktu itu. aku sungguh-sungguh tak ada
apa-apanya dibandingkan orang yang kau ajak pergi. Aku sungguh terlalu tak
punya nyali untuk mengucapkan kata-kata pada waktu itu. Sementara kita berpisah
dengan kau membawa cerita dan aku hanya mendiamkan perasaanku.
Kau tau, aku
benar-benar sulit melupakanmu saat ini. aku sering mengucapkan namamu tanpa aku
sadari. Aku selalu berada di imajinasiku bahwa kau masih mengenalku. Itu sudah
lama sekali bukan? Aku akan sangat beruntung jika kau sesekali menyapaku
meskipun dengan kata yang tak bermakna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar