Selasa, 06 Oktober 2015

SEDANG MERINDU

Aku sebuah kata yang tak dapat di definisikan
bukan karena tidak ada kata yang dapat mendefinisikan
tetapi terlalu banyak definisi
semestinya bulan tak pernah merindu dengan matahari
sejatinya tak pernah memiliki alasan untuk merindu karena tak pernah bertemu
aku merindu kepada sebuah angan
aku merindu kepada sebuah cerita
aku sedang ingin menangis
aku terlalu merindu dengan diriku
aku terlalu membuat orang terluka akan rinduku
kali ini aku tak tau
semua hal yang aku tau kemudian hilang melayang terbang
segala rasa dan asa seakan sirna setelah dunia mulai berkata tidak
jika seseorang disana melihatku dan mendengarkanku
apakah dia tau jika ada seseorang yang sedang menunggunya
semua mimpi dan khayalanku
aku tak sabar ingin melihat kenyataannya
kalau saja matahari sedikit cepat berkeliling bumi ini
mungkin kita akan segera bertemu
akan tetapi jangan dahulu, akan terlalu cepat untukku beralih dari masaku ini
kali ini semua hal khayalanku sedang ku rindukan
semua hal yang tak pernah aku temukan hingga sekarang ini
aku, kata singkat yang terlalu banyak keinginan
terlalu banyak kata yang harus kuucapka
terlalu sulit untuk merangkai katanya
terlalu rumit untuk segera di definisikan
bolehkah aku tidak mendefinisikan aku?
layaknya beberapa hal yang tak boleh didefinisikan
karena haram untuk di definisikan
aku sungguh mengingkan sebuah rindu yang merindu dengan suci
merindu dengan segala keterbatasan rindunya
merindu dengan rembulan

gelap, bahagia, dan tak di kenal, aku merindumu :)

#SAVERIAU

Akhirnya saya menulis lagi.

Tulisan ini akan seperti biasanya dimana saya akan berbicara panjang lebar dan kemana-mana. Saya lebih menyukai hal sepertii itu. Berbagai tantangan baru saja saya hadapi akhir-akhir ini. Alhamdulillah, saat ini masih tersisa beberapa tanggung jawab yang harus saya emban. Kali ini entah apa yang saya akan bahas. saya hanya akan menulis mengalir sesuai apa yang saya inginkan. Sedikit cerita akhir-akhir ini saya mendengar kabar bahwa asap di riau yang semakin parah. sungguh saya sangat sedih. disini kita saja bisa menghirup udara segar dengan leluasa, oksigen masih bisa dinikamti secara gratis disini. akan tetapi di riau, seakan-akan melakukan hal yang paling amudah dalam hidup manusia yaitu bernafas saja sangat sulit. udara yang sangat tercemar akan asap kebakaran hutan membuat sesak nafas dan perih dimata. saya turut sedih, sangat menyayangkan ada saudara-saudara kita yang bernafas saja sulit.
Lalu apa yang bisa saya lakukan? sungguh itu masih menjadi pertanyaan untuk saya sendiri. hingga sekarang ini, saya hanya bisa berdoa untuk kesehatan dan keselamatan saudara-saudara kita disana, berdoa agar asap segera reda. saya masih belum bisa berpikir apa hal nyata yang dapat saya berikan demi mereka. hanya broadcast pesan prihatin dan informasi tentang keadaan disana yang bisa saya sebar untuk teman-teman dan berbagi cerita kepada teman-teman dengan harapan mereka turut membatu doa atau bahkan lebih.
ASAP! sungguh hal sepele yang dapat menyiksa banyak manusia tak berdosa. ulah siapa atau ulah apa, siapa yang tau yang jelas orang lain lah yang menanggung akibatnya.
merunduk sejenak dan berdoa agar segera diturunkan hujan oleh Allah segera hilang Asap di udara Riau. turut prihatin dan sedih dari Yogyakarta. Semangat teman-teman yang sedang berjuang menghadapi ujian tersebut, terus belajar meskipun sekolah pun libur dalam waktu yang lama, tetap semangat mengejar cita-cita agar kelak anak cucu teman-teman tidak pernah lagi menhadapi cobaan seperti teman-teman saat ini rasakan. Duka yang dirasakan oleh masyarakat Riau, turut kami rasakan sebagai masyarakat Indonesia pada umumnya. Semua masyarakat dunia bahkan, trurut berdoa agar asap segera hilang, Semoga Allah segera mengirimkan hujan di wilayah Riau,