Yogyakarta, 1 Maret 2015
Surat pertamaku di bulan maret ini untuk mengawali maretku
tahun ini.
Maret yang aku tunggu telah datang, sebenarnya tak ada yang
spesial di bulan Maret tapi bulan ini selalu aku nantikan setiap tahunnya. Aku awali
ceritaku ini dengan surat kecilku ini untuk semu orang. Aku pernah membuat surat maret waktu aku SMA
dulu, kemdian tahun kemarin aku tidak membuatnya lagi, entah mengapa semua
berjalan begitu saja.
Aku berdiri isini sekarang
Di hari yang baru dimasa yang baru meskipu kelabu tetaplah
lalu
Aku berjalan hingga aku masih berjalan di titik ini
Aku tidak ingin terluka ataupun lecet sedikitpun
Aku takut jatuh padahal aku tahu sekelilingku adalah jurang
Maret kini kau datang,
Kuceritakan masa-masaku bersamamu
Segala ampun dari tuhanku semoga tercurahkan di lantunan
surat ku ini
Rindu malaikat yang selama ini membantuku berdoa
Menuntunku bertasbih
Mengajari ku bersedekah ayat setiap harinya
Manusia seperti aku ini tak patut rasanya bersombong
Miskin moral hatipun masih belum utuh
Aku malu kadang dengan putri malu
Bersedekap sepanjang waktu orang melihat
Maretku, jadilah bahagia di hari nantiku
Semakin kurindukan adalah Maret terakhirku
Duh, di awal Maret ku ini aku menangis
Bukan dari air mata turut bersedih tapi lalu yang tiada masa
Sungguh sanggup kah aku melewatinya bersamamu
Berkah Alllah ada di jalan kananku
Semoga para saudara muslimku ikut mengamini doa insan
durhaka ini
Semoga langkkah awalku menjadi doa yang baik untuk hidupku
nanti
Bismillah :)
Ku awali Maretku ini dengan doa serendah-rendahnya sujudku
pada-Nya :)
Bersama buku Sjuman Djaya ku lewati hari-hari sebagai AKU