Jumat, 08 September 2017

STASIUN KEDIRI KE KAMPUNG INGGRIS NAIK INI NIH!

Dari stasiun kediri ke kampung inggris naik apa ya?

kalian yang mau ke kampung inggris naik kereta api kalian bisa turun di Stasiun Kediri... Bingung mau naik apa dari stasiun kediri ke kampung Inggris? Nah transportasi dari Stasiun Kediri ada beberapa rute alternatif
jeng jeng...DARI STASIUN KEDIRI KE KAMPUNG INGGRIS NAIK INI

1. Becak+Angkot (Rp 15.000+ Rp. 25.000)
    Dari stasiun kalian pasti akan ketemu sama banyak tukang becak yang nawarin "kampung inggris, kampung inggris). eits tapi bukan naik becak sampe kampung inggris ya.. Para tukang becak itu akan mengantarkan sampai kepangkalan angkot yang jaraknya agak jauh dari stasiun harganya Rp.15.000,- . setelah itu kalian naik angkot yang biasanya udah ngtem buat nungguin para musafir ilmu. kira-kira perjalanan sampai kampung inggris 45 menit, dan angkotnya pasti mau nganterin sampe ke depan lembaga yang kita tuju, tinggal bilang aja . nah naik angkot ini bayarnya Rp 25.000, beruntung kalo bisa nawar lebih murah

2. Jalan+Angkot (Rp 25.000)
    Bagi kalian yang gak bawa banyak barang kalian bisa jalan dari stasiun sampai ke pangkalan angkot tempat biasa dia ngetem paling membutuhkan waktu 10 menit. yap lumayan deket memang... tempat ngetemnya angkot itu didekat Rumah Sakit Bayangkhara jadi bagi kalian bisa pake google maps yang arahnya ke Rumah Sakit Bayangkhara Kediri tempat ngtemnya angkot ada di ujung pertigaan rumah sakit tersebut. lebih murah dan sehat

3. Tukang ojek motor konvensional (Rp50.000-Rp70.000)
    Bagi yang gak mau sempit-sempitan naik angkot kalian bisa naik ojek motor, banyak banget tukang ojek yang nawarin ketika kalian keluar dari stasiun. harganya (mungkin) sekitar Rp50.000-Rp70.000. lebih praktis dan tidak ribet.

4. GOJEK Go-Ride (Rp 35.000-Rp 40.000, pakai Go-Pay lebih murah tentunya)
   Eits Jangan salah kediri kotanya udah cukup maju dan sudah ada Gojek. yeayy... Bagi kalian yang gak mau super ribet bisa nih pake jasa ojek online Gojek (bukan promosi ya). Jadi kalian bisa naik Gojek ke Kampung Inggris... tinggal touch..

5. Jasa Jemput Travel (kurang lebih Rp 70.000)
   Adapula jasa jemput menggunakan mobil travel tapi sebelumnya kalian pesan dulu yaa... biasanya setiap lembaga kursus menyediakan jasa dijemput dengan tambahan biaya. Jadi kalian bisa hubungi lembaga kursus yang kalian daftar ... atau ada juga lhoo travel agent yang menyediakan penjemputan dari stasiun sampai kampung inggris kalian bisa klik --> jasa jemput pake mobil atau travel

nahh.. itu dia alternatif transportasi yang bisa digunakan dari stasiun sampai kampung inggris.. by the way sedikit gambaran nih di daerah kampung inggris inggris pare itu ramai gak sepi dan desa banget. malah kayak dekat dekat area kampus banyak kos-kosan banyak yang jualan baik sayur atau penyetan dan banyak yang jualan jajanan (ini yang bikin boros :( ) so... Di kampung inggris ada ATM BNI, ATM MANDIRI, ATM BRI, ATM JATIM. jadi tenang.. gak usah bawa banyak uang cash..
semoga bisa membantu

Minggu, 23 Oktober 2016

LUKA DI PAGI HARI

Aku sedang terbelenggu dalam sebuah cerita kesakitan hati
Lagi dan lagi
Dahulu aku masih merasa biasa dan tak apa melihat segala kenyataan tak sesuai harapan
Tapi kali ini aku benar-benar melihat lubang besar di hatiku
Pikiran ini merusak jiwaku
Cerita ini mulai memakan ragaku
Sampai cerita tak kunjung selesai aku masih terikat dalam sebuah tarian yang membuatku semakin bingung
Ini mungkin jalan Tuhan memberi tanda peringatan
Tapi aku masih tidak bisa terima jika peringatan itu terlalu dini aku rasakan
Waktu yang tepat entah waktuu yang tak tahu posisiku
Segala asa yang membuatku terjebak dalam lingkaran
Aku saat ini terlalu lemah untuk kau dustai
Aku saat ini terlalu payah untuk kau lukai
Aku baru saja mendengar kenyataan ketika aku terbangun dari mimpi indah
Aku fikir itu akan baik-baik saja tetapi kenyataannya aku menahan
Nadiku mulai melemah, tenaga entah kemana
Aku ingin menghilang, melepas, menghempas dan terbang
Kadangkala aku masih tersenyum tertawa ria dengan hati yang luka ini
Kadangkala aku bernyanyi menari kemudian melompat ke jurang yang amat dalam
Aku pikir aku tak sesakit ini karena ini telah menjadi biasa untukku
Tapi ternyata alamiku tak berdaya
Aku melumpuh menuduh pada waktu yang tak terkutuk
Berat mimpi berat bangkit
Aku meradang, menerang, mengelah pada bulan yang selalu mengejek remeh
Aku hanyalah para pengemosi dunia
Aku hanyalah para pengembala kata dengan luka
Aku hanyalah angin yang bertiup kemudian hilang
Ceritaku tak selesai
Karena aku masih saja melihatmu
Ceritaku masih belum usai
Karena nyatanya hatiku masih kaku dengan lantang menatapmu
Aku masih sakit melihat sebuah realita yang tiba-tiba membeku tepat dihadapanku


Dimana jalan menuju cahaya? Dimana jalan menuju lara? Dimana jalan menuju senja?
Aku ingin sendiri, tidak ada malam ataupun siang, tidak ada bulan ataupun matahari, tidak ada luka ataupun cinta,
yang ada hanya cerita nyata yang terbalik menjadi sebuah mimpi
kemudian aku terbangun dari mimpi itu
dan semua menjadi baik-baik saja....

Jumat, 21 Oktober 2016

Aku Terlalu Berantakan

Kadang aku merasa tak pantas tapi kadang pula ini adalah waktu dan kesempatan
Tuhan yang Adil telah memperlihatkanku sesuatu yang ingin ku lihat
Dengan segala tanya kemudian aku bertanya untuk apa semua itu
Aku sendiri pun tak yakin dengan segala hawa nafsu ini
Selalu berputar pada tanda tanya disetiap pertanyaanku
Apakah ini nyata atau nafsu saja?
Terkadang pula aku merasa bukan saatnya aku berpusing pada tanda tanya itu
Tetapi untuk apa Tuhan memperlihatkan padaku sekarang
Jika kau mendengar harusnya kau paham bagaimana cerita yang ku inginkan
Tetapi nampaknya kita tak searah pada tujuan yang sama
Kuurungkan niat ku untuk berani melangkah
Akan ku cukupkan sampai disini dan aku akan meminum obat lupa ingatan
Aku akan lupa dengan segala cerita omong kosong yang selalu berujung pada tanda tanya
Lelah saja tak cukup menggambarkan bagaimana dunia dan waktu di bumi membunuhku pelan-pelan
Kan ku pelan kan suara keluhku pada dunia yang ingin tahu
Rahasia pada perasaan sebelah tangan tak akan berbaik di akhir cerita
Lalu aku kembali lagi pada tanda tanya
Apakah mungkin waktu memjawab setiap permintaan ku saat ini
Salah satunya permintaanku untuk melihatmu sekali lagi disuatu hari nanti
Meski ku tak tau kapan itu
Tapi aku bisa menyakinkan diriku bahwa aku takkan lupa dengan segala cerita ini jika kita bertemu kelak
Aku tertalu menyeramkan untukmu bahwa juga untukku sendiri
Kau tak takut sedangkan aku sudah terbirit-birit dengan ketakutakanku pada diriku sendiri
Waktu itu kau harusnya segera lari dan menunjukkan segala ketakutanmu padaku
Namun kau malah berbalik arah dan menamparkan senyum yang tak bisa kulupa hingga sakitku kembali dan terus kembali
Aku menghujatmu ya sampai pada saat bahwa kau memang begitu
Mungkin kau jujur tapi sulit rasanya aku menerima keejujuran yang begitu
Mimpi buruk dan mimpi indahku mulai tak menentu
Ketika kau kembali dan kemudian pergi seperti tak mau mengenal
Cukup sekian
Aku sudah muak dengan mulut yang bedebah ini
Kau boleh pergi saat ini
Tapi keyakinanku untuk kau kembali dengan luka dan senyum yang sama masih utuh
Walaupun kadang waktu selalu membohongiku dan meluapkan tawa lepas diatas penantianku
Semoga kau bahagia dengan masa lalumu tidak dengan ceritaku
Kau boleh menganggapku asing, karena memang begitu. Sudah cukup lama bahkan hampir 2 tahun
Aku ingin menulis namamu disini agar saat kau membaca kau kembali ingat dengan luka yang pernah kau tinggalkan
Tapi bahasa dan emosi terlalu berat untuk dapat dicerna
Aku terlalu berantakan untuk kau mengerti

LUKA KU TAK MATI

Aku mulai lemah,.....
Aku kembali ingat dengan jatuh yang meninggalkan luka di lututku
Hampir-hampir aku mengatakan umpatan kepada mimpi buruk yang menyandungku
Kadangkala waktu terlalu jahat untuk ku yang pelan ini
Aku tak bisa mengingat kembali keindahan di setiap kekuranganmu
Aku kembali disaat aku sakit ketika lintasan mata mengarahku
Gelap malam dan lampu redup mungkin kan jadi temanku malam ini
Harap cemas yang datang dan hilang tak berwuujud
Lari sajalah sebelum benang merah berhamburan dunia kan menjadi tau
Aku kembali dengan luka lama itu
Padahal sibuk yang baik telah membawaku pada lupa
Bukan ingatan yang bersalah
Tetapi lupaku ternyata tak sekuat keharusanku melupakan mu
Aku kembali dari terang yang silau
Mampuku yang cetek dan nafsukku terhadapmu
Suatu hari nanti aku akan kembali dengan luka yang sama
Menagih luka yang kau janjikan lagi
Seperti orang bodoh yang selalu kembali dan kembali untuk meluka
Tapi memang tak bisa ku tolak luka yang nikmat ini
Jangan bosan memberiku luka pada tempat dan luka yang sama
Kau tau kan jika api akan mati jika dilawan dengan api
begitu pula dendam ini
Luka ku kan mati jika ditambah dengan luka dan luka lagi
Sayangnya hidupku telah terbiasa dengan luka yang digores
Terlebih kamu menambahkan belaian lagi setelah luka

Senin, 17 Oktober 2016

QUOTES MOOD

Aku berharap kata yang selalu terucap selagi kau ingin tertidur
Layaknya aku yang telah mengubah mantra untuk pergi kealam mimpi
Berharaplah aku datang dan bercerita di mimpimu
Dan aku akan berharap kau datang dan bercerita di mimpiku
Meski saling merusak tapi kita saling menyukai mimpi yang ada antara aku dan kamu
~bunga lili yang mekar menjadi mawar~


Jika langkah sulit berhenti menuju jurang yang dalam
Maka hati teruslah menyemangati dan pura-pura tidak bisa menerka akhirnya
Kaki terus melangkah hingga tubuh nyaris terperangkap dalam maut
Karena menggunakan kata nyaris jadi cerita menjadi lebih syahdu
Karena drama menjadi komoditas utama
Sebuah penghayatan kecil yang membesar ketika sedikit di tekan
~berteriak lantang, ombak datang, angin menentang, hilang~


Kali ini mimpi saja tak bisa menjadi penting untuk hidup
Berkasar-kasar pada lantai dan tanah yang terinjak
Rasa ingin tahu membuat serigala terperangkap dalam sarang laba-laba
Batu yang kuat berdurhaka kepada tanah yang mengandungnya
Kecewa saja bukan kosakata yang pas untuk alur yang begini
Dalam, memendam, Merayap. Menerkam.
Kadang santapan lupa jika dia bukan predator
Sampai bumi terbalik dia tetap percaya pada santapan tak mungkin mati karena gigi
~sebuah kepercayaan kebinatangan yang indah untuk menjadi filosofi1~

Betapa sajak dan tulisan telah meluapkan emosi diri yang menghantui jiwa dan keluar bagain muntahan menjijikkan dan segala luka menjadi kering keronta dan hilang

Aku Meradang

Melepas angin yang pernah datang untuk memberiku udara
Berbicara pada daun yang melambai seakan ingin berlari
Dan aku mengejar bintang yang entah kemana ia akan hilang
Tersisa aku dengan banyak tak indah lagi berbentuk
Mimpi atau bukan tapi terasa sakit jika dicubit
Sekejap membuka mata dan tau kebenaran sejahat apa langit mengejek
Kau terus bertanya kenapa aku selalu marah ketika kau mulai mendekat atau menjauh
Sampai aku sadari ternyata aku bukan mencintaimu tapi mencintai cerita ini
Masih tak peduli dan hinggapanmu semakin menjadi-jadi
Aku bermimpi hingga tertawa karena melihatmu
Tak masuk akal tapi bagiku itu anugerah
Kau boleh mencelaku sedalam apapun kau ingin mengumpat
Aku sudah terlanjur sakit habiskan saja aku sampai mati
Lagipula bintang yang sedari dulu ku kejar telah hilang dibalik tawa jerit yang menggaung
Kadang lelah kadang suntuk terus berulang dan diulang lagi
Cahaya beriak binatang berteriak anjing berisak
Bukan kau tapi aku yang bodoh dalam sandiwara ini
Skenario busuk peran bangsat percakapan yang bisu
Lalu menyatu mencari sejarah tak enak untuk diperdengarkan
Balas air mata dengan sebuah umpatan tak terhindar
Dunia menjadi jahat dengan segala mata bertatap sinis
Ini masih tentang sebuah mimpi cinta yang dibalas dengan ludah
Kau menengok kearah yang tepat kemudian berpaling dengan mata yang tak terlupakan
Gerakan berbalik yang sungguh membuat sakit ada didalam sini
Setiap tidur doaku berubah mantra mimpiku tak sengaja terselip pikiran kotorku tentangmu
Betapa tidak tenang aku hanya untuk tidur saja aku selalu berharap ada kakimu datang
Orang asing, begitulah sebutan yang tepat untuk aku yang tak kunjung pergi dari hambatanmu
Seorang yang selama ini ingin dilihat namun tak sematapun melirik
Bukan aku yang terlupakan bukan pula dunia ini yang terlalu kejam
Cerita yang membuatku begini, hingga nafsu selalu ingin mengumpat dengan elegan seperti ini


18 Oktober 2016 ~sebuah lencana hilang karena harapan tak segera menjadi nyata~

Senin, 23 Mei 2016

TAK ADA NEW YORK HARI INI

 
Mungkin begini mengapa semua orang tua bersyukur menjadi tua. Meskipun sebelumnya mereka selalu takut untuk menghadapi tua. Nyatanya mereka tak punya alasan yang kuat untuk tidak mengakuinya.
Semua rasa akhir-akhir ini mengubah sebagian nyali untuk hidup di keadaan liar ini. sebagian besar telah terasa remuk tetapi bagian yang lebih besar lagi ada rasa bahagia. Merasa menang dengan diri sendiri.
Awalnya tidak terasa bahwa telah melangkah sejauh ini. dunia nampaknya terlalu cepat untuk selalu terus diikuti. Semua orang menyalahkannya akan perubahan-peruhana yang tidak mereka siapkan. Manusia lampau tidak bisa menerima bagaimana dunia ini terus maju tanpa melihat kanan-kirinya, tapi mungkin manusia yang akhir-akhir akan lebih menyukai percepatan ini dan akan semakin menambah kecepatan perubahan dunia.
Aku yang mana? Ya, aku manusia lampau. Sulit bagiku selalu membuntutin kerasnya zaman yang malah semakin membuatku takut. Aku manusia lampau yang entah harus bagaimana bicara dengan anak searang. Semua terasa aneh untuk mengucapkan bahasa yang sama dengan pengerttian yang berbeda. kalau memang tidak ada New York hari ini mengapa semua orang terus mempertanyakan kedatangannya?

Kali ini aku merasakan kemenangan. merasa menjadi 2 orang dalam satu badan, merasa ada 2 sifat yang berkumpul di 1 badan dan akhir-akhir mereka sering meronta. Tapi aku yang menulis ini merasa menang dengan bertempuran itu. imbasnya sekarang adalahnya 1 orang dalam badanku merasa sungguh ingin lari dari badan ini, dia sering membuatku merasa tidak kuat untuk melakukan kemauanku. Apakah dia iri karena selama ini aku hanya bekerja sendiri tanpa menghiraukan keinginan dia yang sebenarnya. Apakah aku sekejam itu? sedetik 2 detik hujan turun lalu berhenti, angin tiba-tiba menyayat, awan meradang, semua mulai protes. Aku yang satu ini terlalu jahat untuk diriku yang lain.

Mengapa semua selalu ingin berlari
Ujung daun yang selalu ingin menggugurkan diri 
Bagaimana dunia menjadi ingin bicara
Tak ada yang mendengarpun ia murka
Aku jauh, menutup muka untuk terus hidup
Baru kali ini sapaannya terlalu dingin
Bagaimana aku menjadi orang yang ingin kamu terima
Sementara kau sendiri tidak bisa menyadarinya
Mungkin lelah, yaa kata itu menyedihkan
Begini rasanya menjadi tidak indah lagi
Mudah memaki mudah resah
Dan senja datang, meski mentari baru saja terbit
Begitu sulitnya menjadi tidak muda lagi
Mengakui dan melakukan hal diluar logis
Sangat rumit untuk ditterjemahkan
Bagaimana menttari pagi teerlalu jahat untuk aku sapa,




Kemarin segala asa datang. Dia bercerita, dia meresah. Tanpa ada yang menyadari awan menjadi penghalangnya. Kadangkala dia menagis meratap, merebah, meninggalkan kata serah. Satupun semua tak mengerti. Dirinya sendiripun tak sempat berpikir tentang hatinya. Yaa... dia selalu menyerahkan pada kata “serah” yang kemudian menjadi resah, dan akhirnya menjadi sesal, mengapa tidak, dunia berkata semua baik-baik saja tanpa ada kata serah.


Otakku satu. Bagaimana semua orang ingin membedah isi kepalaku ini. tidak. Bukan mereka tapi aku. Ya aku yang ingin membedah isi kepalaku dan membaginya kepada satu persatu orang di dunia ini. hah. Terlalu naif. Menjadi yang indah bukanlah 1 hal bijak. Malah jurang akan kehancuran. Karena settap yang indah ada 100 yang merasa tidak indah lalu hancur, betapa jahatnya merekan yang indah untuk dirinya sendiri. begitupun kau, bukankah lebih baik merasakan hal yang kebanyakan orang lain rasakan. Diantara 1000 orang yang tidak indah dan tidak menjadi penyebab kehancuran


Yogyakarta-Surakarta, 5 Mei 2016
Ditulis di dalam kereta ketika perjalanan pulang setelah 1 bulan tidak menjenguk kedua orang tua yang hanya tinggal berdua dirumah karena ditinggal merangtau oleh k-3 anaknya. Dan anak yang ketiga ini selalu menangis apabila ingat dengan kakak keduanya yang tidak pernah ia lihat wajahnya sekalipun. Anak yang ke-3 ini selalu rindu dengan kakak yang tidak pernah ia lihat, ia hanya menyakini kakaknya dan orang-orang yang telah di surga sanalah yang menjaganya hingga sejauh ini.